Ini yang benar. Di musim hujan, motor terus ketemu air. Air hujan, comberan, genangan di jalan atau air beriak tanda tak dalam. Yang terakhir itu peribahasa. Bila didiamkan, “Air akan mengisi persendian motor. Seperti tuas rem belakang, as lengan ayun dan banyak lagi,” jelas Athanasius Ketut Hargunanto, mekanik Yamaha Gunung Sanghyang, Denpasar Bali.
Bila dicuekin, air mengendap dan membuat karat pada sendi itu disertai timbulnya kapur. Karena sudah teroksidasi karat, persendian pun jadi kaku dan tidak berfungsi maksimal. Tandanya, sasis motor berubah jadi nyanyian orkestra. Ada ngik-ngik, kadang nguk-nguk, tak jarang cit-cit.
Yuk, dicegah.
RANTAI DAN SPROKET
Hampir seluruh badan rantai terdiri dari sendi. Bila terisi air dan karat, rantai menjadi kaku. Karena kehilangan sifat lenturnya, rantai akan ‘memakan’ sproket. Usia gir pun jadi pendek.
Biar sendi terjaga, kudu rajin dilumasi. Tapi, jangan asal semprot. Syaratnya, rantai kudu dibersihkan dulu dari kotoran. Setelah itu diberi pelumas rantai.
TUAS REM BELAKANG
HANDEL GAS
Air gampang menyelinap masuk ke dalam kabel gas. Karena terus bergesekan dengan plastik pembungkus, air kemudian menjadi uap air lalu karat. Gas pun jadi berat dibetot. Mencegahnya, bersihkan juga pakai cairan penetran, kemudian lumasi oli.
AS LENGAN AYUN
Paling gampang dideteksi. Bila bernyanyi alias bunyi, tandanya sudah ada pengapuran. Buruan diusir cairan penetran. Setelah bersih, beri grease secukupnya.
MUR BAUT
Setiap persendian motor, selalu dikunci mur dan baut. Part ini gampang dilihat, tapi malah yang selalu dilupakan dari perawatan. Biar tidak macet saat dibuka, biasakan juga disemprot cairan penetran.
Sumber : www.motorplus-online.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar